Info Penyakit Dan Hama Pada Bawang Merah

Info Penyakit Dan Hama Pada Bawang Merah

Dalam pertanian spesialnya hortikultura, amatlah penting langkah yang dilakulan petani dalam menanggulangi penyakit dan hama yang menyerang tanaman bawang merah kita. Bila kendala ini tidak segera diatasi, akan terjadi produktivitas menurun tajam bahkan dapat terjadi gagal panen.

Sudah sepatutnyalah petani bawang merah buat mewaspadai masalah penyakit dan hama tersebut. Dibawah ini akan admin berikan macam-macam penyakit dan hama yang menyerang tanaman ini dan juga pencegahannya.

1. PENYAKIT LAYU FUSARIUM

Gejala :
Penyakit ini ditandai dengan tanaman kurus kekuningan dan busuk pangkal serta akarnya sehingga tanaman mudah tercabut.

Pengendalian :
Tanaman yang terserang harus segera dicabut dan dimusnahkan. Buat mengendalikannya bisa dikerjakan dengan cara memberikan obat / fungisida pada tanah sebelum tanah ditanami.

2. BERCAK UNGU

Gejala :
Ditandai dengan adanya bercak putih dengan pusat keunguan pada daun.

Pengendalian :
Pengendalian dengan cara menyiram tanaman sesudah turun hujan atau terkena embun, untuk mengurangi spora penyakit yang menempel pada daun. Selain itu dapat menggunakan fungisida selektif dan efektif.

3. ANTRAKNOSE

Gejala :
Tanaman yang terinfeksi akan mati dengan cepat dan mendadak. Pada daun terlihat bercak berwarna putih, selanjutnya terbentuk lekukan ke dalam, berlubang dan patah.

Pengendalian :
Penyakit ini cepat sekali menular, sehingga harus segera dipakaikan fungisida yang efektif dan selektif.

4. ULAT BAWANG

Gejala :
Gejala serangan ditandai dengan bercak putih transparan pada daun, oleh sebab daging daun dimakan ulat.

Pengendalian :
Mengendalikannya bisa menerapkan konsep PHT, antara lain : secara mekanik dengan mengumpulkan dan memusnahkan telur dan larva yang biasa disebut jempoli. Sedangkan penyemprotan dengan insektisida efektif dan selektif mulai dilakukan bila kerusakan tanaman mencapai 5%.

Frekuensi penyemprotan 2 - 3 hari sekali atau tergantung kondisi serangannya. Sebaiknya memakai pestisida secara bergantian dan agar dihindari mencampur bermacam-macam insektisida menjadi satu karena tidak efektif serta takaran yang digunakan tidak perlu berlebihan.

Sebaiknya memakai takaran sesuai petunjuk pemakaiannya pada masing-masing obat. Selain itu bisa memasang perangkap yang dilengkapi dengan sex feromon untuk menangkap serangga jantan, sejumlah 40 perangkap / ha.

Perangkap bisa berupa botol plastik berlubang kecil dan didalamnya diikat satu tangkai sex feromon, yang dapat diganti sebulan sekali.

Dengan demikian serangga jantan akan tertangkap sehingga perkawinan akan berkurang dan mengurangi populasi ulat.

Sebaiknya penyemprotan terhadap penyakit dan hama ini dilaksanakan sebelum matahari terbit atau sore hari dengan arah penyemprotan searah angin dan penyemprotan tepat mengenai tanaman / sasarannya sehingga pestisida yang disemprotkan tidak terbuang percuma dan lebih efisien.