Peluang Emas Budidaya Kakao

Peluang Emas Budidaya Kakao

Peluang Emas Budidaya Kakao - Tanaman Kakao adalah salah satu buah yang adalah merupakan hasil perkebunan di kawasan tropis. Keberadaan tanaman ini tersebar hingga ke berbagai negara seperti kawasan Amerika selatan, kawasan Afrika, juga wilayah Indonesia. Di Negara Indonesia sendiri, buah kakao banyak ditemukan di daerah Sulawesi, Sumatera, Jawa, Flores serta Nusa Tenggara Timur. Selain banyak tumbuh di daerah tropis, buah kakao juga mempunyai nilai ekonomi yang sangat tinggi. Tak heran lagi bila saat ini peluang emas bisnis kakao, menarik minat masyarakat buat dibudidayakan dan diolah menjadi produk yang bernilai tinggi. Buah yang mempunyai nama latin Theobroma Cacao L tersebut, sekarang menjadi salah satu komoditas ekspor yang mampu menambah penghasilan devisa negara setiap tahunnya. Salah satu hasil olahan kakao yang menjadi komoditas ekspor ialah produk cokelat. Dan yang lebih menguntungkan lagi, kakao dari 

Negara Indonesia mempunyai kandungan lemak cokelat yang cukup tinggi, sehingga menghasilkan bubuk kakao dengan mutu yang baik. Kelebihan ini bisa dijadikan sebagai peluang usaha baru dari hasil budidaya kakao di negara kita. Melimpahnya buah kakao di Indonesia dengan kandungan lemak cokelat, ternyata tidak selamanya menjamin tingginya kualitas produk yang dihasilkan. 

Semakin lama, kualitas produk kakao yang ada di negara kita mengalami penurunan harga. Dari mulai fermentasi yang kurang bagus, pengeringan yang belum sempurna, adanya ukuran biji yang tidak seragam, kadar kulit yang cukup tinggi, serta tingkat keasaman yang cukup tinggi,  menyebabkan harga kakao Indonesia lebih rendah dibandingkan kakao hasil negara lain.

Turunnya kualitas kakao saat ini, disebabkan pengolahan yang masih kurang. Kebanyakan masyarakat menggunakan sarana pengolahan yang masih minim, masih banyak yang belum menerapkan teknologi untuk menghasilkan produk yang bermutu. Biji kakao yang bermutu diperhatikan para konsumen dari bentuk fisiknya, cita rasanya, kebersihan produknya, keseragaman produk, serta konsistensi kualitas produk dari proses pengolahan yang tepat.

Proses pengolahan buah kakao menjadi kunci utama kualitas produk hasil kakao, karena dalam proses tersebut terjadi pembentukan fisik, cita rasa, serta faktor lain yang menjadi standar produk kakao berkualitas.  Untuk itu berikut kami informasikan beberapa proses pengolahan buah kakao, agar menghasilkan produk yang berkualitas:

* Pemeraman buah
Pemeraman buah adalah kegiatan yang dilakukan untuk menyeragamkan kematangan buah, sehingga biji kakao lebih mudah dikeluarkan. Kegiatan ini biasanya dilakukan di tempat teduh, selama 5 – 7 hari. Pemeraman dilakukan dengan cara memasukan buah ke dalam keranjang serta permukaannya ditutup dengan daun.

* Pemecahan buah
Proses pemecahan buah ditujukan untuk mengeluarkan biji kakao dari buahnya. Usahakan untuk tidak mengenai biji kakao, agar biji tidak rusak bentuknya maupun warnanya. Keluarkan biji dan buang empelur yang melekat pada biji.
margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-align: justify;"> Fermentasi 

Fermentasi merupakan kegiatan untuk melepaskan zat lendir dari permukaan kulit biji dan menghasilkan biji dengan mutu dan aroma yang baik. Selain itu fermentasi juga dilakukan untuk menghindari tumbuhnya hama dan jamur selama masa penyimpanan. 

Fermentasi dapat dilakukan dengan memakai keranjang bamboo yang sudah bersih dan dialasi daun pisang, untuk memasukan kurang lebih 50 kg biji kakao basah. Setelah itu keranjang yang berisi biji kakao permukaannya ditutupi kembali dengan daun pisang, pada hari ketiga lakukan pembalikan biji dan hari keenam biji bisa dikeluarkan untuk siap dijemur.

* Pengeringan 
Pengeringan dapat dilakukan dengan cara manual, menggunakan mesin pengering, atau kombinasi keduanya. Suhu yang dibutuhkan dalam proses pengeringan, berkisar antara 55 sampai 66   Âșc. Untuk lama pengeringan manual kurang lebih 7 hari bila cuaca tidak hujan, namun bila cuaca sering hujan bisa membutuhkan waktu hingga 4 minggu. Sedangkan bila menggunakan mesin pengering, hanya membutuhkan waktu 20 sampai 25 jam. Pengeringan yang sempurna, menghasilkan biji kakao dengan kandungan air 6 – 7 %.

* Sortasi Biji
Sortasi biji dimaksudkan untuk memisahkan antara biji yang baik dengan biji cacat, atau kotoran lain seperti kulit kakao, kerikil, serta daun kakao. Kegiatan ini dilakukan menggunakan ayakan, dan dikerjakan setelah 1 hari atau 2 hari setelah pengeringan, agar biji kakao tidak terlalu rapuh.

* Pengemasan dan Penyimpanan Biji 
Untuk pengemasan hindari penggunaan karung plastik, biji kakao lebih bagus dikemas dalam kantong goni. Selain itu pilih ruangan yang bersih serta memiliki ventilasi dengan kelembapan dibawah 75 %. Hindari ruangan yang memiliki aroma tertentu, karena biji kakao akan menyerap aroma tersebut. Beri jarak antara wadah dan lantai ± 8 cm, dan jarak wadah dengan dinding ± 60 cm, dengan begitu biji kakao dapat disimpan selama kurang lebih 3 bulan.
Adanya proses produksi serta penggunaan mesin teknologi tepat guna, akan meningkatkan kualitas produk biji kakao yang ada di Indonesia. Berbagai mesin pengolah kakao seperti mesin memecah kulit dan memisahkan biji Kakao, mesin penyangrai, mesin pemasta kasar, mesin pemasta halus, mesin pengupas kulit ari kakao, mesin pemeras lendir biji kakao, kotak fermentasi, mesin pengering kakao, mesin sortasi biji kakao, mesin pengempa lemak, mesin pembubuk cokelat, mesin penghalus cokelat, dll. Dapat membantu para pelaku bisnis untuk mengolah kakao lebih efektif dan efisien, dengan hasil produk yang lebih berkualitas pula.

Harapan penulis semoga dengan informasi potensi bisnis yang dipunyai kakao, bisa memberikan ide bisnis juga informasi pengolahan kakao yang efektif dan efisien buat Anda yang berada di daerah penghasil kakao. Selamat mencoba dan salam sukses selalu.

READ MORE >>>

Mol Daun Gamal Jadi Pestisida Nabati

Mol Daun Gamal Jadi Pestisida Nabati

Mol Daun Gamal Jadi Pestisida Nabati - Serangkaian kumpulan beraneka MOL yang sudah kita bahas terdahulu memiliki fungsi yang bermacam-macam sesuai dengan bahan yang terkandung didalamnya. Memang para pembaca harus membuat lebih dari satu macam MOL untuk menghemat biaya usaha taninya.  Dalam pengaplikasiannya juga tidak harus satu macam MOL saja namun sebaikknya dikombinasikan berbagai MOL sehingga dapat menghemat biaya tenaga kerja. 

Mol sebagai penyubur tanaman dan dekomposer telah maspary tulis berbagai jenis, dari Mol keong mas, Mol rebung bambu, Mol bonggol pisang dll. Sekarang maspary akan membahas tentang Mol daun gamal sebagai pestisida nabati. Dikatakan sebagai pestisida nabati karena daun gamal bisa berfungsi sebagai pengendali hama ulat dan hama penghisap (kutu), sebagai akarisida (pengendali tungau) dan sebagai fungisida. Menurut beberapa referensi yang maspary baca, dalam Mol daun gamal mengandung  tanin yang bisa digunakan sebagai racun berbagai serangga. Selain sebagai pestisida nabati Mol daun gamal juga digunakan sebagai penyubur tanaman karena dalam Mol daun gamal ternyata juga mengandung unsur N.

* Bahan dalam pembuatan Mol daun gamal :

- 2 kg daun gamal
- 400 gr gula merah
- 4 liter air beras

* Cara membuat mol daun gamal :

- Daun gamal dipotong-potong lalu ditumbuk sampai hancur
- Masukkan dalam jerigen
- Masukkan gula merah yang sebelumnya diiris-iris halus
- Masukkan air beras dalam jerigen
- Kocok-kocok supaya tercampur merata
- Fermentasikan selama minimal 21 hari

* Cara pemakaian Mol daun gamal :

Sebagai pupuk daun dan pestisida nabati campurkan 1 - 4 liter mol daun gamal dalam tangki semprot 14-17 liter air.
Semprotkan secara merata ke tanaman saat pagi atau sore hari.

Mol daun gamal dapat dipakai sebagai langkah permulaan pencegahan dan pengendalian hama juga penyakit pada tanaman kita, namun bila masih terjadi serangan hama atau penyakit sebaikknya segera dilakukan pengendalian yang lain. Dapat juga Mol daun gamal dikombinasikan dengan pestisida nabati yang lain seperti daun mindi, tembakau, biji sirsak, akar tuba dan sebagainya.

READ MORE >>>

Memahami Sistem Pertanian Organik

Memahami Sistem Pertanian Organik

Memahami Sistem Pertanian Organik - Sistem pertanian organik sekarang ini sudah dikenal luas karena hasil yang lebih sehat dan bebas pestisida, yuk kita simak saja ulasannya berikut ini:

A. Pemahaman Sistem Pertanian organik
Pertanian organik adalah sistem manajemen produksi terpadu yang menghindari penggunaan pupuk buatan, pestisida dan hasil rekayasa genetik, menekan pencemaran udara, tanah, dan air. Di sisi lain, pertanian organik meningkatkan kesehatan dan produktivitas di antara flora, fauna dan manusia. Penggunaan masukan di luar pertanian yang menyebabkan degradasi sumber daya alam tidak dapat dikategorikan sebagai pertanian organik. Sebailknya, sistem pertanian yang tidak menggunakan masukan dari luar, namun mengikuti aturan pertanian organik dapat masuk dalam kelompok pertanian organik, meskipun agro-ekosistemnya tidak mendapat sertifikasi organik.

B. Manfaat Sistem Pertanian Organik
1. Tanaman yang dihasilkan bebas dari residu atau sisa-sisa pestisida dan bahan kimia lainnya yang disebabkan oleh aktifitas pemupukan.
2. Tanaman yang dihasilkan lebih sehat dan segar.
3. Tanaman yang dibudidayakan secara ogannik ini mampu menjaga kelestarian dan keseimbangan alam.

C. Penerapan Sistem Pertanian Organik
   Budidaya tanaman dengan sistem pertanian organik ini pada dasarnya adalah menghindari segala pemakaian bahan kimia terhadap tanah maupun tanaman. Penerapan dari sistem pertanian organik ini adalah:
1. Penggunaan bahan alami untuk kesuburan tanah.
2. Tidak menggunakan bahan kimia dalam budidaya

D. Ciri - Ciri Pertanian Organik 
1. Menyuarakan aspek lingkungan, sosial dan ekonomi berkesinambungan.
2. Aspek alamiah dan kondisi lingkungan sekitar merupakan sumber penunjang produksi yang utama.
3. Mengurangi penggunaan bahan penunjang dari luar.
4. Rotasi tanaman.
5. Sistem budidaya secara tumpang sari atau polikultur.
6. Pengendalian OPT secara biologis.
7. Varietas tanaman yang resisten.
8. Tidak menggunakan zat kimia.
9. Mencegah erosi dan Pengelolaan air.
10.Daur ulang nutrisi atau unsur hara dari dalam tanah.

E. Tujuan Sistem Pertanian Organik
1. Menghasilkan produk pertanian yang berkualitas tinggi.
2. Membudidayakan tanaman secara alami.
3. Mendorong dan meningkatkan siklus hidup biologi dalam ekosistem pertanian.
4. Memelihara dan meningkatkan kesuburan tanah dalam jangka panjang.
5. Menghindarkan seluruh bentuk cemaran akibat dari penerapan teknik pertanian.
6. Meningkatkan usaha konservasi tanah dan air serta mengurangi masalah erosi akibat pengolahan tanah yang intensif.
7. Meningkatkan peluang pasar produk organik baik domestik maupun global.

F. Kendala dan Solusi dalam Sistem Pertanian Organik
1. Kendala:
· Adanya hama transmigran dari kebun non-organik yang menyebabkan menurunya produksi.
· Tanah sudah banyak mengandung residu
· Tanah untuk pertanian pertanian organik sebaiknya tanah yang masih perawan atau asli sementara banyak penelitian yang menyatakan bahwa tanah pertanian di Indonesia sudah jenuh fosfat.
· Pasar terbatas karena hasil pertanian organik hanya dikonsumsi oleh kalangan tertentu saja.
· Kesulitan menggantungkan pasokan dari alam, seperti pupuk.
· Sulitnya meninggalkan kebiasaan petani yang bergantung pada pupuk kimia dan pestisida.
2. Solusi
·  Sosialisasi pada masyarakatan mengenai pertanianyang ramah lingkungan.
·  Menggalakkan konsumsi produk hasil pertanian organik.
·  Dibutuhkan kajian lebih banyak untuk mendapatkan saprotan (sarana produksi pertanian) organik yang terbaik.

READ MORE >>>

Kolam Peternakan Belut

Kolam Peternakan Belut

Kolam Peternakan Belut - Adapun bagi sobat pembaca blog tani ternak budidaya maka kolam tempat budidaya belut sobat harus mendasarkan pada jenis/tipenya, wadah budidaya bisa dikelompokkan menjadi 2 tipe.

1. Tipe bak/kolam permanen.
Yang termasuk kolam permanen disini adalah kolam tembok, kolam sawah atau kolam sejenisnya. Tipe kolam ini mempunyai daya tahan yang relatif lebih lama dibanding tipe kolam semi permanen

2. Tipe bak/kolam semi permanen.
Kolam terpal, kolam jaring, kolam drum/tong merupakan tipe kolam yang semi permanen karena kolam tersebut dapat dipindah-pindah, meski tipe kolam ini memiliki daya tahan agak rendah ( 2 – 3 periode ) serta rentan terhadap kebocoran namun tipe kolam ini terbukti lebih murah, efisien dan praktis.


Dibawah ini merupakan beberapa kelebihan dan kekurangan masing-masing jenis kolam tersebut.

* Kolam tembok.

Pemakaiannya kolam tembok memiliki beberapa kelebihan diantaranya;

1. Pada tembok terjadi difusi udara sehingga memungkinkan tumbuhnya tumbuhan renik (Pitoplankton) sehingga dengan sendirinya akan muncul banyak binatang renik ( zooplankton ).
2. Umur Penggunaan pada kolam tembok relatif lebih lama yakni mampu bertahan hingga 5 – 10 tahun.
3. Dengan kolam tembok telah terbukti mampu meredam perubahan suhu sehingga suhu dalam media tetap stabil.
4. Pengaturan air yang lebih mudah

Walau memiliki banyak kelebihan, kolam tembok juga punya beberapa kekurangannya yakni;

1. Pembuatan kolam tembok membutuhkan biaya relatif lebih mahal.
2. Sifatnya yang permanen sehingga tidak bisa dipindah-pindah
3. Menyisakan sedikit kerepotan pada saat pemanenan tepatnya pada saat pengerukan lumpur dan pengeringan kolam.
4. Pada kolam yang baru dibuat perlu dilakukan perendaman terlebih dahulu dengan air yang dicampur serabut kelapa selama 2 mingguan, tujuannya agar zat-zat yang membahayakan dalam semen dapat ternetralkan.

* Kolam Sawah

Kelebihan pemakaian kolam sawah ialah kita tidak perlu direpotkan dalam penyiapan media sebab lumpur yang berada di sawah biasanya sudah bisa langsung dimasuki bibit belut karena sudah mengalami dekomposisi dengan sempurna selain itu budidaya di kolam sawah angka keberhasilannya sangat tinggi dan
pertumbuhan belut juga sangat bagus hal ini disebabkan karena belut dikondisikan seperti pada habitat aslinya. Kita hanya sedikit memodifikasi sawah yang akan dibuat kolam agar belut tidak bisa lolos kesamping dengan cara memberi pagar plastik hingga +/- 1 meter kedalam lumpur.

Pada kolam sawah memiliki beberapa kelemahan yaitu harus selalu mengontrol air agar sawah tidak sampai terjadi kekeringan dan air rawan tercemar oleh racun peptisida hal ini karena biasanya sumber air yang diambil berasal dari saluran irigasi sawah. Selain itu pada kolam sawah juga masih menyisakan sedikit kerepotan pada saat pemanenan.

* Kolam Terpal

Penggunaan jenis kolam ini terbukti lebih efisien dan lebih murah selain itu proses pemanenannya pun lebih mudah tapi sayangnya kolam terpal ini tidak bisa bertahan lama ( 2 – 3 kali periode ) dan juga rawan terjadi kebocoran. Kolam terpal dapat diaplikasikan kedalam beberapa bentuk seperti kolam terpal dalam tanah, model ini lebih direkomendasikan karena dapat menstabilkan suhu pada media.

Cara pembuatan kolam terpal dalam tanah relatih mudah, anda tinggal menggali tanah dengan ukuran 4 x 6 meter atau sesuai ukuran yang diinginkan sedalam 50 cm kemudian tanah hasil galian dimasukkan dalam sak-sak plastik (seperti pada sak berisi pasir penahan banjir) kemudian letakkan di bibir kolam dengan ketinggian 40 – 50cm sak-sak yang berisi tanah ini nantinya berfungsi sebagai dinding penahan terpal. Untuk meminimalisir kebocoran pada terpal sebaiknya lobang galian dilapisi dengan sak-sak plastik atau terpal yang sudah tidak dipakai lagi agar benda-benda tajam yang terdapat dalam kolam tidak mengenai terpal utama. Pasang dan atur terpal mengikuti kolam hasil galian. Tancapkan pancang pendek disetiap lobang yang tersedia pada tepi (bibir) terpal atau bisa juga menggunakan tali yang diikatkan pada lobang yang tersedia dan pancang ditepi kolam, beri pancang tambahan jika dirasa perlu dan kolam siap digunakan.

Selain kolam terpal dalam tanah, ada juga kolam terpal dengan kerangka bambu atau kerangka besi ( knockdown ) tapi kedua model ini kurang direkomendasikan.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membuat kolam.

* ·Untuk penggunaan terpal yang masih baru sebaiknya dicuci terlebih dahulu karena pada terpal yang masih baru terdapat lapisan zat anti rayap yang bisa membahayakan kehidupan belut.
* ·Hindarkan membuat kolam terpal dalam tanah dekat pohon yang berakar tajam, seperti pohon kelapa karena akarnya dapat melobangi/menembus terpal sehingga terjadi kebocoran pada kolam.
* ·Ukuran terpal yang digunakan untuk membuat kolam adalah 2 meter lebih lebar dari ukuran kolam yang akan dibuat.
* ·Kolam terpal sebaiknya dibuat persegi memanjang ( agar menghemat biaya yang disesuaikan dengan ukuran terpal selain itu juga akan memudahkan dalam pemberian pakan.
* ·Kedalaman/ketinggian media budidaya direkomendasikan minimal 50 – 60 cm karena biasanya media akan menyusut +/- 20% setelah 4 bulan pemeliharaan
* ·Baik kolam permanen atau semi permanen diberi saluran pemasukan air dan disisi lainnya dibuatkan saluran pembuangan supaya air dapat bersirkulasi.

Semoga bermanfaat, terima kasih. (dilansir dari berbagai sumber)

READ MORE >>>

Info Tempat Budidaya Belut

Info Tempat Budidaya Belut

Info Tempat Budidaya Belut - Informasi Tempat merupakan kunci utama keberhasilan budidaya belut, teknik persiapan tempat dan pemakaian komponen yang salah akan berakibat fatal buat kehidupan belut. Hampir 80% pemicu dari kegagalan budidaya adalah faktor media. Dibawah ini merupakan panduan penyiapan media sistem organik walau sederhana namun hasilnya sangat memuaskan.
Bahan-bahan ; Jerami kering, Gedebog pisang kering yang sudah dipotong kecil-kecil, Lumpur sawah (Lendut), Microstarter, Decomposer

* Langkah-langkah pembuatan Media Budidaya:

1. Hamparkan jerami setebal +/- 10 cm kemudian semprot dengan decomposer yang sudah dilarutkan dengan air.
2. Hamparkan cacahan gedebog pisang setebal +/- 10 cm diatas hamparan
jerami, semprot dengan larutan decomposer.
3. Hamparkan jerami setebal +/- 10 cm diatas hamparan gedebog pisang kemudian semprot dengan larutan decomposer dan seterusnya..
4. Tutup media yang akan difermentasi dengan plastik dan biarkan selama lebih kurang 1 bulan atau hingga lumer/hancur.
5. Setelah jerami dan gedebok sudah mengalami dekomposisi secara sempurna (hancur), masukkan media yang sudah difermentasi kedalam kolam untuk dilakukan pencucian sebanyak 50% atau separuh dari tinggi total media budidaya. Pencucian dilakukan dengan cara merendam media dengan air selama seminggu, selama perendaman air diganti tiap hari.
6. Setelah seminggu air dikuras habis kemudian diberi larutan Mikrostarter sesuai dengan petunjuk pemakaian tebar secara merata.
7. Masukkan lumpur sawah sebanyak 50% dari total media.
8. Masukkan air secara perlahan hingga 10 cm dari permukaan media.
9. Aduk media hingga merata.
10. beri tanaman air seperti enceng gondok sebanyak 2/3 luas permukaan
11. biarkan selama satu bulan atau hingga benar-benar matang. Setiap dua minggu sekali air diganti dengan yang baru
12. Setelah satu bulan cek kematangan media jika sudah matang dan dirasa sudah aman bibit belut siap dimasukkan dalam kolam dengan kepadatan 1Kg – 1.5 Kg per meter persegi.

* Ciri-ciri tempat yang sudah matang adalah ;

1. Bila tangan dimasukkan kedalam media terasa dingin ( anyep ).
2. pada media terdapat banyak binatang renik
3. Bau media sudah tidak menyengat.
4. Tempat yang baik adalah kalau kita masukkan tangan dari permukaan hingga dasar kolam tidak ada halangan ( struktur media sudah hancur ).

Semoga bermanfaat bagi anda sekalian.
READ MORE >>>

Info Kegunaan Air Kelapa

Info Kegunaan Air Kelapa

Info Kegunaan Air Kelapa - Walau air kelapa kadang kala cuma dianggap sebagai limbah dari buah kelapa. Akan tetapi siapa sangka dibalik air buah kelapa ada manfaat dan nutrisi yang baik buat tubuh kita.

Walau air kelapa terkadang hanya dianggap sebagai limbah dari buah kelapa. Namun siapa sangka dibalik air buah kelapa terdapat manfaat dan nutrisi yang baik untuk tubuh kita.

Manfaat yang bisa kita peroleh dari buah kelapa:

1. Sebagai Pelancar Buang Air Seni
Air kelapa bisa digunakan sebagai dieuretik, yaitu untuk memperlancar pengeluaran air seni. Air kelapa juga bisa digunakan untuk memerangi
cacing yang berada di dalam perut anak-anak.

2. Mengobati Rasa Panas Akibat Terbakar
Air kelapa dapat mengurangi rasa panas akibat terbakar yakni dengan cara mencampurkan air kelapa dengan satu sendok bubuk kunyit dan air
kapur sirih, lalu oleskan pada bagian yang terbakar. Rasa panas akibat terbakar pun akan segera hilang dan tidak meninggalkan bekas melepuh.

3. Menyembuhkan Disentri
Bila air kelapa kelapa hijau diminum secara teratur 2 kali sehari, maka penderita disentri akan cepat sembuh.

4. Menyembuhkan Demam Berdarah
Air kelapa dapat menyembuhkan penyakit demam berdarah, yakni dengan cara mencampurkan air kelapa dengan perasan jeruk nipis, akan lebih baik bila dicampur sedikit garam dan madu.

5. Mengatasi Gangguan Perut
Air kelapa mampu mengatasi sembelit dan mual karena makanan, yakni dengan mencampurkan air kelapa dengan susu.

6. Penetral Racun
Air kelapa muda ternyata berkhasiat sebagai obat untuk berbagai jenis penyakit, terutama buat menetralkan racun yang masuk kedalam tubuh.

READ MORE >>>

Info Untungnya Usaha Kroto Semut Rangrang

Info Untungnya Usaha Kroto Semut Rangrang

Info Untungnya Usaha Kroto Semut Rangrang - Nama yang diberikan orang Jawa buat campuran larva dan pupa semut penganyam Asia (terutama Oecophylla smaragdina) adalah kroto. Campuran ini amat dikenal di kalangan pencinta burung dan nelayan di Indonesia, disebabkan larva semut populer sebagai umpan ikan, dan juga sebagai makanan tambahan buat menambah ketrampilan burung-burung pedendang. Para penggemar burung memberi kroto yang kaya protein dan vitamin buat burung peliharaannya, demi kepuasan mereka mendengarkan kicauan burung yang merdu, maupun waktu mereka menyiapkan burung-burungnya untuk mengikuti lomba burung pedendang. 

Umumnya, jenis pohon yang disukai semut rangrang antara lain mangga, rambutan, dan jambu. Semut ini juga senang membuat sarang di pohon sukun, jati dan mengkudu. Ukuran sarang cenderung mengikuti ukuran daun. Untuk mencari kroto diperlukan piranti khusus, yang bisa dibuat sendiri. Piranti ini terdiri atas bambu sebagai penyangga dan alat penjaring. 
Ukuran penyangga cukup berpengaruh terhadap hasil. Makin tinggi ukurannya, makin besar pula hasil yang diperoleh. Alat penjaring terbuat dari kain kasa yang dibentuk seperti kerucut. Alat penjaring digantungkan pada penyangga, dengan menggunakan tali rafia, pada ketiga bagian sisinya. Alat penjaring juga dapat diganti dengan besek, yang bagian tengahnya dibuat runcing. Kroto diambil dengan menggunakan bambu yang ujungnya dipasangi besek tersebut. 
Ujung yang runcing berfungsi untuk menusuk sarang semut, sehingga telur-telurnya jatuh di besek. Lubang tusukan yang kecil ini secara alamiah akan ditutup oleh telur-telur semut rangrang yang akan dihasilkan beberapa hari kemudian. Biasanya, pemanenan di tempat yang sama baru dapat diulangi satu bulan kemudian.

Manfaat Ekonomi Selama ini pasokan pasar burung atau toko yang menjual pakan burung hanya menggantungkan dari pengumpul kroto yang berasal dari tangkapan alam. Kita tahu alam tidak setiap saat menyediakan kroto apalagi saat musim penghujan. 
Kehidupan semut rangrang memang identik dengan kehidupan masyarakat perdesaan. Bagi sebagian orang, kroto dari semut rangrang merupakan sumber penghasilan baru dan dianggap sebagai salah satu cara bagi masyarakat miskin untuk memperoleh penghasilan tambahan. 
Sebuah penghasilan yang bisa didapat secara cuma-cuma dan tanpa mengganggu waktu dan kegiatan bertani mereka. Dengan cara yang praktis dan mudah saja mereka bisa mendapatkan kroto semut rangrang tersebut.

Bila anda tertarik pada kegiatan pembudidayaan, pastinya banyak manfaat yang bisa dirasakan. Yang terlihat jelas tentunya manfaat ekonomi. Harga kroto berkisar antara Rp 30 ribu-Rp 50 ribu/kg, harga yang sangatlah menggiurkan tentunya. 
Saat ini, biasanya hanya para petani buah-buahan yang tertarik membudidayakannya, disebabkan mereka juga mengambil manfaat semut rangrang untuk menjaga kebun buah-buahannya. 
Selain itu, dengan memanfaatkan semut rangrang secara maksimal, petani dapat mengurangi penggunaan bahan kimia yang merupakan sumber polusi udara, tanah dan air. 
Kebun anda akan menjadi lebih alami, burung-burung dan lebah akan mendatangi kebun dan memberikan keuntungan tambahan, antara lain sebagai predator dan parasitoid yang dapat membantu melindungi kebun.

Berdasarkan hasil studi yang dilakukan di Delta Mekong, Vietnam, petani yang memelihara semut rangrang hanya menghabiskan 25- 50% dari jumlah uang yang dikeluarkan untuk pembelian bahan kimia, bila dibandingkan dengan yang tidak memelihara semut, sehingga rata-rata hasil panennya tetap memberikan pendapatan bersih yang lebih tinggi. 
Semut rangrang juga tidak hanya bermanfaat pada tanaman buah-buahan. Di Australia, kualitas dan hasil panen mete lebih tinggi pada tanaman yang dihuni semut rangrang dan tanpa menggunakan bahan kimia bila dibandingkan dengan kebun yang menggunakan bahan kimia untuk mengendalikan hamanya.

Selain itu, bubidaya semut rangrang di perkebunan, juga dapat mengasilkan buah organik. Saat ini pandangan orang terhadap buah organik telah berubah, sehingga buah organik memperoleh harga pasar yang lebih tinggi. 
Meskipun anda belum memiliki cukup sarana dan tempat, anda dapat mulai meningkatkan ketrampilan dalam menumbuhkan buah-buahan organik yang bermutu tinggi. Di masa mendatang akan ada mekanisme pelabelan (ekolabel) dan struktur pemasaran yang diakui untuk buah organik.

Semut ini mempunyai cara hidup yang khas, yakni merajut daun-daun pada pohon untuk membuat sarang. Semut itu menyukai udara segar sehingga tidak mungkin ditemukan di dalam rumah. Hal itu pula yang menyebabkan mengapa mereka tidak membuat sarang di dalam tanah, melainkan pada pohon. Selain perilakunya yang khas dalam membuat sarang, tubuh semut rangrang lebih besar dan perilakunya lebih
agresif daripada semut lainnya. 
Semut ini memiliki nama berbeda-beda, contohnya semut kuning (Vietnam, Cina), semut merah (Thailand) dan semut hijau (Australia). Klasifikasi berdasarkan warna bukan cara yang tepat digunakan untuk membandingkan spesies semut pada suatu negara, antarnegara, apalagi antarbenua.

Buat membedakan dengan semut lain, para ahli memberikan nama Oecophylla, atau lebih spesifik Oecophylla smaragdina buat semut rangrang yang ada di Asia, dan Oecophylla longinoda untuk semut rangrang yang ada di Afrika. Ratu Semut Semut rangrang mempunyai kehidupan sosial seperti halnya semut pada umumnya. Hewan ini hidup dalam kelompok sosial di mana pekerjaan dibagi sesuai dengan tipe individunya (kastanya). Dengan kerja sama dan organiasi yang baik serta disiplin, mereka dapat melakukan banyak hal. Masyarakat semut dari yang beranggotakan beberapa ekor hingga yang beranggotakan beberapa sarang dinamakan koloni.

Dalam satu koloni terdapat beberapa tipe individu, yaitu yang pertama adalah ratu semut. Dalam tiap-tiap koloni yang terdiri dari satu atau beberapa sarang, dapat ditemukan satu atau beberapa ekor ratu semut. Ratu semut mudah dikenali karena tubuhnya lebih besar, berwarna hijau hingga coklat dengan perut besar dan menghasilkan banyak telur. 
Yang kedua adalah semut jantan, biasanya tubuhnya lebih kecil daripada ratu semut, berwarna kehitam-hitaman dan hidupnya singkat. Setelah mengawini ratu, ia mati. Di laboratorium semut jantan dapat hidup selama 1 minggu, sedangkan ratu semut dan semut pekerja dapat hidup beberapa bulan.

Lalu yang ketiga merupakan semut pekerja, semut pekerja adalah semut betina yang mandul. Mereka tinggal di dalam sarang dan merawat semut-semut muda. Dan yang terakhir merupakan semut prajurit merupakan anggota yang paling banyak jumlahnya alam koloni dan bertanggung jawab untuk semua aktivitas dalam koloninya. Mereka menjaga sarang dari serangan pengacau, mengumpulkan dan membawa makanan untuk semua anggota koloninya, serta membangun sarang.

Makanan Makanan semut sangat beragam, akan tetapi bisa diklasifikasikan ke dalam dua kelompok besar, yakni protein dan gula. Tidak seperti semut lain, semut jenis ini lebih menyukai protein daripada gula. Protein dapat ditemukan pada daging, ikan, ayam, tikus dan serangga. Semut rangrang aktif mencari makanan dan membawanya ke dalam sarang untuk seluruh anggota sarang tersebut. Mereka memangsa berbagai jenis hama, misalnya ngengat yang aktif pada malam hari maupun yang bersembunyi di bawah daun pada siang hari.

Selain butuh protein, semut rangrang memerlukan makanan tambahan berupa gula. Untuk mendapatkan gula, semut rangrang lebih suka mencari cadangan gula seperti embun madu (yang dikeluarkan oleh serangga pengisap cairan tanaman) atau nektar. Embun madu tersebut diperlukan sebagai energi tambahan pada periode awal pembangunan sarang. 
Maka, ketika membangun sarang, semut rangrang mencari daun-daun muda yang dihuni oleh serangga penghasil embun madu dan memasukkannya ke dalam sarang.

Yang mengagumkan, ternyata semut ini mempunyai perilaku yang layak ditiru oleh manusia, diantaranya adalah pemberani. Rangrang dikenal berani menyerang organisme lain yang mengganggu meskipun ukuran tubuhnya 100 kali lebih besar dari mereka. Selain itu semut ini juga sangatlah lincah dan dapat berlarian ke atas dan ke bawah pohon sepanjang hari. 
Disiplin Koloni semut rangrang juga sangat disiplin. jika ada aktivitas yang harus dilakukan secara berkelompok, maka semua akan berperan serta dalam aktivitas tersebut. Tak seekor semut pun yang meninggalkan kelompoknya. Cobalah amati bila mereka sedang membangun sarang. Yang terakhir, semut tersebut juga dikenal cerdas. Kelompok semut rangrang membangun sistem komunikasi di antara mereka dengan mengeluarkan aroma dan sentuhan tertentu.

Dalam waktu singkat, semua anggota kelompok dapat mengetahui apabila terjadi sesuatu dalam kelompoknya dan mereka akan langsung melakukan pembagian tugas, apa yang harus dilakukan. Semut itu memang memiliki kebiasaan menggigit manusia yang datang mendekati sarangnya atau lintasannya. Orang yang belum mengetahui manfaatnya, akan menganggap semut rangrang sebagai suatu masalah, padahal sebenarnya gigitan semut itu tidak begitu sakit dan rasa sakit tersebut cepat menghilang.

Dan jangan salah, si merah ini ternyata mempunyai kelebihan tersendiri. Bagi para petani, semut itu cukup bermanfaat sebagai pembasmi dan pengendali hama tanaman. Semut rangrang bisa membunuh hama tanaman yang menyebabkan tanaman para petani itu tumbuh dengan baik. Siapa sangka, semut rangrang yang cukup ditakuti keberadaannya ini ternyata bermanfaat juga.

Kegunaan semut rangrang buat tanaman sudah dikenal di banyak negara. Demikian pula, petani-petani di Delta Mekong (Vietnam) dan di Kalimantan Timur (Indonesia), memiliki pengalaman mengenai bagaimana semut rangrang dapat meningkatkan kualitas buah. Buah yang dihasilkan menjadi lebih menarik dan lebih segar.


Jika diamati dengan seksama, semut rangrang dapat mengganggu, menghalangi atau memangsa berbagai jenis hama seperti kepik hijau, ulat pemakan daun, dan serangga-serangga pemakan buah. Populasi semut rangrang yang tinggi dapat mengurangi permasalahan hama tungau, pengorok daun dan penyakit ’greening” pada kebun jeruk.


Semut rangrang diketahui juga dapat melindungi Eucalyptus dan pohon-pohon kayu lainnya. Semut ini dapat mengendalikan sebagian besar hama pada tanaman jeruk dan mete, melindungi tanaman kelapa dan coklat dari serangan kepik, sehingga meningkatkan mutu dan jumlah hasil panen. Semut rangrang juga dapat menghalangi serangan tikus. Bukankah itu sesuatu yang mengagumkan?

READ MORE >>>

Info Ternak Rangrang (kroto) Dengan Media Bambu

Info Ternak Rangrang (kroto) Dengan Media Bambu
Info Ternak Rangrang (kroto) Dengan Media Bambu - Mengapa manusia selalu berbuat jahat kepada alam ? apakah rasa cinta kita kepada alam telah luntur, akan tetapi dari sekian banyak kesalahan yang selalu kita lakukan sehari hari kepada alam, tentunya ada kebaikan yang menyelip di hati kita, kroto / semut rangrang adalah mahluk hidup yang kadang sering mengganggu kita, namun sangat banyak sekali keuntungannya bagi kita, semut rangrang merupakan predator penyakit tumbuhan,seperti ulat bulu yang sekarang sekarang ini banyak sekali di perbincangkan di tv tv,dan bahkan keganasan ulat bulu sekarang ini merupakan hal yang sangat serius yang perlu kita pahami bersama.

Dengan semakin sedikitnya predator ulat bulu semakin gampangnya ulat bulu berkembang, jadi sekarang ini mulailah kita sadar terhadap lingkungan kita. Dengan kita sadar membudidayakan semut rangrang ini mungkin kita mampu sedikit mengurangi penyakit tanaman pada tumbuhan yang kita pelihara, semut rangrang ini dapat dibudidayakan,secara tradisional maupun secara intensip.Budidaya semut rangrang secara tradisional bisa kita kembangkan dengan memindahkan segerombolan atau sarang dari pohon yang satu kepohon yang lainya. dalam budidaya semut rangrang secara intensif saya terobsesi ketika ingat pengalaman saya ketika waktu kecil, sekitar beberapa th yang lalu, aku sering bermain dengan semut rangrang dan waktu itu saya memasukan segerombolan semut rangrang pada tabung bambu, dan tabung bambu itu saya taro pada pohon kering yang berada di tengah tengah kolam,dan anehnya itu tabung bambu jadi juga dibikin sarang itu oleh semut'',mungkin dikarnakan di pohon itu  tidak ada daun untuk dijadikan sarang jadi semut nyarang di dalam tabung bambu itu''.dan saya coba membudidayakan semut rangrang di dalam potongan bambu,dan alhamdulilah sedikit demi sedikit mau juga semut bersarang.

* Cara pembuatan :
sediakan potongan potongan bambu kurang lebih 40 cm (sesuai keinginan) 10 biji(semakin banyak potongan bambu semakin banyak penghasilan seroto dan bibit),kayu papan untuk talenan bambu dan papan untuk bertengger itu semut,dan kita bikin tatakan untuk nyimpan itu bambu di kolam,kita bikin di kolam supaya semut tidak kabur,dan tidak diganggu oleh semut beda jenis.nah setelah itu kita taro papan pada tatakan yang sudah kita bikin dan taro itu bambu diatas papan itu....,setelah itu kita mindahin bibit segerombolan semut rang rang bersama ratu ratunya taro di atas bambu,papan atau langsung kita masukan kedalam tabung bambunya supaya lebih cepat bersarang (tiap sarang pasti memiliki ratu),insya alloh itu semut nyarang didalam bambu.jangan lupa kasih makanan secukupnya,tulang tulang hewan,bangkai apa aja serangga juga mau,sekali kali kasih air gula karena semua semut sangat membutuhkan rasa manis. Dan dengan ketelatenan tentunya dapat berkembang.

READ MORE >>>

Info Proses Budidaya Tanaman Manggis

Info Proses Budidaya Tanaman Manggis

Info Proses Budidaya Tanaman Manggis - Halo selamat siang jumpa lagi dengan admin di blog tani ternak budidaya. Akhir-akhir ini buah manggis mulai naik daun yang dikarenakan bukan sebab manis atau enaknya buahnya namun karena kasiat kulit buah manggis yang mengandung xanthone. Konon katanya xanthone ini dapat dipakai buat mengobati berbagai penyakit pada manusia. 

Admin juga sangat suka dengan buah manggis ini, rasanya yang sangat manis bila dikombinasi dengan sedikit asam membuat cita rasa khas yang pada buah yang satu ini. Cuma sayang buah ini kulitnya sangat tebal sehingga daging buahnya sangat kecil.

Ada yang belum pernah lihat buah manggis ? seperti ini buahnya.

1. SEJARAH SINGKAT

Manggis merupakan tanaman buah berupa pohon yang berasal dari hutan tropis yang teduh di kawasan Asia Tenggara, yaitu hutan belantara Malaysia atau Indonesia. Dari Asia Tenggara, tanaman ini menyebar ke daerah Amerika Tengah dan daerah tropis lainnya seperti Srilanka, Malagasi, Karibia, Hawaii dan Australia Utara. Di Indonesia manggis disebut dengan berbagai macam nama lokal seperti manggu (Jawa Barat), Manggus (Lampung), Manggusto (Sulawesi Utara), Manggista (Sumatera Barat).

2. JENIS TANAMAN

Klasifikasi botani pohon manggis adalah sebagai berikut:

Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Keluarga : Guttiferae
Genus : Garcinia
Spesies : Garcinia mangostana L
Balai Penelitian Pohon Buah-buahan Solok merekomendasikan tiga klon manggis, yaitu:

Kelompok besar: panjang daun>20 cm; lebar>10 cm; ketebalan kulit buah>9 mm; diameter buah>6,5 cm; berat buah>140 gram; buah tiap tandan 1 butir.
Kelompok sedang: panjang daun 17-20 cm; lebar 8,5-10 cm; ketebalan kulit buah 6-9 mm; diameter buah 5,5-6,5 cm; berat buah 70-140 gram; buah tiap tandan 1-2 butir.
Kelompok kecil: panjang daun<17 cm; lebar<8,5 cm; ketebalan kulit buah<6 mm; diameter buah<5,5, cm; berat buah<70 gram; buah tiap tandan>2 butir. Klon yang dikembangkan adalah MBS1, MBS2, MBS3, MBS4, MBS5, MBS6 dan MBS 7.

3. MANFAAT TANAMAN

Buah manggis dapat disajikan dalam bentuk segar, sebagai buah kaleng, dibuat sirop/sari buah. Secara tradisional buah manggis adalah obat sariawan, wasir dan luka. Kulit buah dimanfaatkan sebagai pewarna termasuk untuk tekstil dan air rebusannya dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Batang pohon dipakai sebagai bahan bangunan, kayu bakar/ kerajinan.

4. SENTRA PENANAMAN

Pusat penanaman pohon manggis adalah Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Jawa Barat (Jasinga, Ciamis, Wanayasa), Sumatera Barat, Sumatera Utara, Riau, Jawa Timur dan Sulawesi Utara.

5. SYARAT TUMBUH

5.1. Iklim

Dalam budidaya manggis, angin berperan dalam penyerbukan bunga untuk tumbuhnya buah. Angin yang baik tidak terlalu kencang.
Daerah yang cocok untuk budidaya manggis adalah daerah yang memiliki curah hujan tahunan 1.500–2.500 mm/tahun dan merata sepanjang tahun.
Temperatur udara yang ideal berada pada kisaran 22-32°C.
5.2. Media Tanam

Tanah yang paling baik untuk budidaya manggis adalah tanah yang subur, gembur, mengandung bahan organik.
Derajat keasaman tanah (pH tanah) ideal untuk budidaya manggis adalah 5–7.
Untuk pertumbuhan tanaman manggis memerlukan daerah dengan drainase baik dan tidak tergenang serta air tanah berada pada kedalaman 50–200 m
5.3. Ketinggian Tempat

Pohon manggis dapat tumbuh di daerah dataran rendah sampai di ketinggian di bawah 1.000 m dpl. Pertumbuhan terbaik dicapai pada daerah dengan ketinggian di bawah 500-600 m dpl.

6. PEDOMAN BUDIDAYA

6.1. Pembibitan

Pohon manggis dapat diperbanyak dengan biji/bibit hasil penyambungan pucuk dan susuan. Pohon yang ditanam dari biji baru berbunga pada umur 10-15 tahun sedangkan yang ditanam dari bibit hasil sambungan dapat berbunga pada umur 5-7 tahun.

1) Persyaratan Benih
Perbanyakan dengan biji untuk batang bawah Biji yang akan dijadikan benih diambil dari buah tua yang berisi 5-6 segmen daging buah dengan 1-2 segmen yang berbiji, tidak rusak, beratnya minimal satu gram dan daya kecambah sedikitnya 75%. Buah diambil dari pohon yang berumur sedikitnya 10 tahun.
Untuk pembuatan bibit dengan cara sambungan diperlukan batang bawah dan pucuk (entres) yang sehat. Batang bawah adalah bibit dari biji berumur lebih dari dua tahun dengan diameter batang 0.5 cm dan kulitnya berwarna hijau kecoklatan.
2) Penyiapan Benih
Perbanyakan dengan biji untuk batang bawah Untuk menghilangkan daging buah, rendam buah dalam air bersih selama 1 minggu (dua hari sekali air diganti) sehingga lendir dan jamur terbuang. Biji akan mengelupas dengan sendirinya dan biji dicuci sampai bersih. Celupkan biji kedalam fungisida Benlate dengan konsentrasi 3 g/L selama 2-5 menit. Keringanginkan biji di tempat teduh selama beberapa hari sampai kadar airnya 12-14%.
Pucuk untuk sambungan berupa pucuk (satu buku) yang masih berdaun muda berasal dari pohon induk yang unggul dan sehat. Dua minggu sebelum penyambungan bagian bidang sayatan batang bawah dan pucuk diolesi zat pengatur tumbuh Adenin/Kinetin dengan konsentrasi 500 ppm untuk lebih memacu pertumbuhan.
3) Teknik Penyemaian Benih
Perbanyakan dengan biji dalam bedengan Bedengan dibuat dengan ukuran lebar 100-120 cm dengan jarak antar bedengan 60-100 cm. Tanah diolah kedalam 30 cm, kemudian campurkan pasir, tanah dan bahan organik halus (3:2:1) dengan merata. Persemaian diberi atap jerami/daun kelapa dengan ketinggian sisi Timur 150-175 cm dan sisi Barat 10-125 cm. Benih ditanam di dalam lubang tanam berukuran 10 x 10 cm dengan jarak tanam 3 x 3 cm dan jarak antar baris 5 cm pada kedalaman 0,5-1,0 cm. Tutup benih dengan tanah dan selanjutnya bedengan ditutup dengan karung goni basah atau jerami setebal 3 cm. Persemaian disiram 1-2 kali sehari, diberi pupuk urea dan SP-36 masing-masing 2 g/tanaman setiap bulan. Setelah berumur 1 tahun, bibit dipindahkan ke dalam polybag ukuran 20 x 30 cm berisi campuran tanah dan kompos/pupuk kandang (1:1). Bibit ini dipelihara sampai berumur 2 tahun dan siap ditanam dilapangan/dijadikan batang bawah pada penyambungan.
Penyemaian dan pembibitan di dalam polybag berukuran 20 x 30 cm. Satu/dua benih disemai di dalam polybag 20 x 30 cm yang dasarnya dilubangi kecil-kecil pada kedalaman 0.5-1.0 cm. Media tanam berupa campuran tanah halus, kompos/pupuk kandang halus dan pasir (1:1:1). Simpan polybag di bedengan yang sisinya dilingkari papan/bilah bambu agar polybag tidak roboh. Persemaian disiram 1-2 hari sekali dan diberi urea dan SP-36 sebanyak 2-3 g/tanaman setiap bulan. Bibit ini dipelihara sampai berumur 2 tahun dan siap ditanam di lapangan atau dijadikan batang bawah pada penyambungan.
Perbanyakan dengan penyambungan pucuk : Adapun cara penyambungan pucuk adalah sebagai berikut:
Potong bahan bawah setinggi 15-25 cm dari pangkal leher lalu buat celah di ujung batang sepanjang 3-5 cm.
Runcingkan pangkal batang atas sepanjang 3-5 cm.
Selipkan bagian runcing batang atas (pucuk) ke dalam celah batang bawah.
Balut bidang pertautan batang bawah dan atas dengan tali rafia. Pembalutan dimulai dari atas, lalu ikat ujung balutan dengan kuat.
Tutupi hasil sambungan dengan kantung plastik transparan dan simpan di tempat teduh. Setelah 2-3 minggu penutup dibuka dan bibit dibiarkan tumbuh selama 3-4 minggu. Balutan dapat dilepas setelah berumur 3 bulan yaitu pada saat bibit telah bertunas. Setelah berumur 6 bulan bibit siap dipindahtanamkan ke kebun.
Selama penyambungan siram bibit secara rutin dan siangi gulma.
Perbanyakan dengan penyambungan susuan Adapun cara penyambungan susuan adalah sebagai berikut:
Pilih pohon induk yang produktif sebagai batang atas.
Siapkan batang bawah di dalam polibag dan letakan di atas tempat yang lebih tinggi daripada pohon induk.
Pilih satu cabang (entres) dari pohon induk untuk bahan cabang atas. Diameter cabang lebih kecil atau sama dengan batang bawah.
Sayat batang bawah dengan kayunya kira-kira 1/3-1/2 diameter batang sepanjang 5-8 cm.
Sayat pula cabang entres dengan cara yang sama.
Satukan bidang sayatan kedua batang dan balut dengan tali rafia.
Biarkan bibit susuan selama 5 - 6 bulan.
Pelihara pohon induk dan batang bawah di dalam polibag dengan intensif.
Susuan berhasil jika tumbuh tunas muda pada pucuk batang atas (entres) dan ada pembengkakan (kalus) di tempat ikatan tali.
Bibit susuan yang baru dipotong segera disimpan di tempat teduh dengan penyinaran 30% selama 3-6 bulan sampai tumbuh tunas baru. Pada saat ini bibit siap dipindahtanamkan.
6.2. Pengolahan Media Tanam

Persiapan : Penetapan areal untuk perkebunan mangga harus memperhatikan faktor kemudahan transportasi dan sumber air.
Pembukaan Lahan
Membongkar tanaman yang tidak diperlukan dan mematikan alang-alang serta menghilangkan rumput-rumput liar dan perdu dari areal tanam.
Membajak tanah untuk menghilangkan bongkahan tanah yang terlalu besar.
Pengaturan Jarak Tanam : Pada tanah yang kurang subur, jarak tanam dirapatkan sedangkan pada tanah subur, jarak tanam lebih renggang. Jarak tanam standar adalah 10 m dan diatur dengan cara:
segi tiga sama kaki.
diagonal.
bujur sangkar (segi empat).
Pemupukan : Bibit ditanam di musim hujan kecuali di daerah yang beririgasi sepanjang tahun. Sebelum tanam taburkan campuran 500 gram ZA, 250 gram SP-36 dan 200 gram KCl ke dalam lubang tanam dan tutup dengan tanah.
6.3. Teknik Penanaman

1) Pembuatan Lubang Tanam

Buat lubang tanam ukuran 50 x 50 cm sedalam 25 cm dan tempatkan tanah galian tanah di satu sisi. Perdalam lubang tanam sampai 50 cm dan tempatkan tanah galian di sisi lain. Keringanginkan lubang tanam 15-30 hari sebelum tanam. Kemudian masukkan tanah bagian dalam (galian ke dua) dan masukkan kembali lapisan tanah atas yang telah dicampur 20-30 kg pupuk kandang. Jarak antar lubang 8 x 10 m atau 10 x 10 m dihitung dari titik tengah lubang. Untuk lahan berlereng perlu dibuat teras, tanggul dan saluran drainase untuk mencegah erosi.

2) Cara Penanaman

Dengan jarak tanam 10x 10 m atau 8 x 10 m diperlukan 100-125 bibit per hektar. Cara menanam bibit yang benar adalah sebagai berikut:

Siram bibit di dalam polybag dengan air sampai polibag dapat dilepaskan dengan mudah.
Buang sebagian akar yang terlalu panjang dengan pisau/gunting tajam.
Masukkan bibit ke tengah-tengah lubang tanam, timbun dengan tanah sampai batas akar dan padatkan tanah perlahan-lahan.
Siram sampai tanah cukup lembab.
Beri naungan yang terbuat dari tiang-tiang bambu beratap jerami. Jika sudah ada pepohonan di sekitarnya, pohon-pohon ini bisa berfungsi sebagai pelindung alami. Pohon pelindung harus bersifat alami dan mengubah iklim mikro, misalnya tanaman Albisia dan Lamtoro.
6.4. Pemeliharaan Tanaman

1) Penyiangan

Lakukan penyiangan secara kontinyu dan sebaiknya dilakukan bersamaan dengan pemupukan dan penggemburanyaitu dua kali dalam setahun.

2) Perempalan/Pemangkasan

Ranting-ranting yang tumbuh kembar dan sudah tidak berbuah perlu dipangkas untuk mencegah serangan hama dan penyakit. Gunakan gunting pangkas yang bersih dan tajam untuk menghindari infeksi dan lapisi bekas pangkasan dengan ter.

3) Pemupukan

Jenis dan dosis pemupukan anjuran adalah:

Pohon berumur 6 bulan dipupuk campuran urea, SP-36 dan KCl (3:2:1) sebanyak 200-250 gram/pohon.
Pohon berumur 1-3 tahun dipupuk campuran 400-500 gram Urea, 650-700 gram SP-36 dan 900-1000 gram KCl (3:1:2) yang diberikan dalam dua sampai tiga kali.
Pohon berumur 4 tahun dan seterusnya dipupuk campuran urea, SP-36 dan KCl (1:4:3) sebanyak 3-6 kg.pohon ditambah 40 kg/pohon pupuk kandang. Pupuk ditaburkan di dalam larikan/di dalam lubang-lubang di sekeliling batang dengan diameter sejauh ukuran tajuk pohon. Dalam larikan dan lubang sekitar 10-20 cm sedangkan jarak antar lubang sekitar 100-150 cm.
4) Pengairan dan Penyiraman

Tanaman yang berumur di bawah lima tahun memerlukan ketersediaan air yang cukup dan terus menerus sehingga harus disiram satu sampai dua hari sekali. Sedangkan pada pohon manggis yang berumur lebih dari lima tahun, frekuensi penyiraman berangsur-angsur dapat dikurangi. Penyiraman dilakukan pagi hari dengan cara menggenangi saluran irigasi atau disiram.

5) Pemberian Mulsa

Mulsa jerami dihamparkan setebal 3-5 cm menutupi tanah di sekeliling batang yang masih kecil untuk menekan gulma, menjaga kelembaban dan aerasi dan mengurangi penguapan air.

7. HAMA DAN PENYAKIT

7.1. Hama

Ulat bulu
Hama ini melubangi daun.
Pengendalian: (1) menjaga sanitasi lingkungan dan pemeliharaan tanaman yang baik; (2) penyemprotan insektisida Bayrusil 250 EC/Cymbush 50 EC dengan konsentrasi 0.1-0.2 %.
7.2. Penyakit

Bercak daun
Penyebab: jamur Pestalotia sp., Gloesporium sp. dan Helminthosporium sp.
Gejala: bercak pada daun yang tidak beraturan berwarna abu-abu pada pusatnya (Pestalotia sp.), coklat (Helminthosporium sp.) dan hitam pada sisi atas dan bawah daun (Gloesporium sp.).
Pengendalian: mengurangi kelembaban yang berasal dari tanaman pelindung, memotong bagian yang terserang dan menyemprotkan fungisida Bayfidan 250 EC/Baycolar 300 EC dengan konsentrasi 0.1-0.2 %.
Jamur upas
Penyebab: Corticium salmonicolor Berk.et Br.
Gejala: cabang/ranting mati karena jaringan kulit mengering.
Pengendalian: memotong cabang/ranting, mengerok kulit dan kayu yang terserang parah dan mengolesi bagian yang dipotong dengan cat, atau disemprot dengan Derosal 60 WP 0.1-0.2 %.
Hawar benang
Penyebab: jamur Marasmius scandens Mass Dennis et Reid.
Gejala: miselium jamur tumbuh pada permukaan cabang dan ranting membentuk benang putih yang dapat meluas sampai menutupi permukaan bawah daun.
Pengendalian: menjaga kebersihan dan memangkas daun yang terserang.
Kanker batang
Penyebab: jamur Botryophaerisa ribis.
Gejala: warna kulit batang dan cabang berubah dan mengeluarkan getah.
Pengendalian:
perbaikan drainase, menjaga kebersihan kebun, pemotongan tanaman yang sakit;
penyemprotan fungisida Benlate untuk kanker batang, Cobox atau Cupravit bagi penyakit lainnya.
Hawar rambut
Penyebab: jamur Marasmius equicrinis Mull.
Gejala: permukaan tanaman manggis ditutupi bentuk serupa benang berwarna coklat tua kehitaman mirip ekor kuda.
Pengendalian: sama dengan kanker batang.
Busuk buah
Penyebab: jamur Botryodiplodia theobromae Penz.
Gejala: diawali dengan dengan membusuknya pangkal buah dan meluas ke seluruh bagian buah sehingga kulit buah menjadi suram.
Pengendalian: sama dengan kanker batang.
Busuk akar
Penyebab: jamur Fomes noxious Corner.
Gejala: akar busuk dan berwarna coklat.
Pengendalian: sama dengan kanker batang

8. PANEN

8.1. Ciri dan Umur Panen

Tingkat kematangan sangat berpengaruh terhadap mutu dan daya simpan manggis. Buah dipanen setelah berumur 104 hari sejak bunga mekar (SBM). Umur panen dan ciri fisik manggis siap panen dapat dilihat berikut ini :

Panen 104 hari: warna kulit hijau bintik ungu; berat 80-130 gram; diameter 55-60 mm.
Panen 106 hari: warna kulit ungu merah 10-25%; berat 80-130 gram; diameter 55- 60 mm.
Panen 108 hari: warna kulit ungu merah 25-50%; berat 80-130 gram; diameter 55- 60 mm.
Panen 110 hari: warna kulit ungu merah 50-75%; berat 80-130 gram; diameter 55- 60 mm.
Panen 114 hari: warna kulit ungu merah; berat 80-130 gram; diameter 55-65 mm.
Untuk konsumsi lokal, buah dipetik pada umur 114 SBM sedangkan untuk ekspor pada umur 104-108 SBM.

8.2. Cara Panen

Pemanenan dilakukan dengan cara memetik/memotong pangkal tangkai buah dengan alat bantu pisau tajam. Untuk mencapai buah di tempat yang tinggi dapat digunakan tangga bertingkat dari kayu/galah yang dilengkapi pisau dan keranjang di ujungnya. Pemanjatan seringkali diperlukan karena manggis adalah pohon hutan yang umurnya dapat lebih dari 25 tahun.

8.3. Periode Panen

Pohon manggis di Indonesia dipanen pada bulan November sampai Maret tahun berikutnya.

8.4. Perkiraan Produksi

Produksi panen pertama hanya 5-10 buah/pohon, kedua rata-rata 30 buah/pohon selanjutnya 600-1.000 buah/pohon sesuai dengan umur pohon. Pada puncak produksi, tanaman yang dipelihara intensif dapat menghasilkan 3.000 buah/pohon dengan rata-rata 2.000 buah/pohon. Produksi satu hektar (100 tanaman) dapat mencapai 200.000 butir atau sekitar 20 ton buah

9. PASCAPANEN

Pengumpulan : Buah dikumpulkan di dalam wadah dan ditempatkan di lokasi yang teduh dan nyaman.
Penyortiran dan Penggolongan : Tempatkan buah yang baik dengan yang rusak dan yang busuk dalam wadah yang berbeda. Lakukan penyortiran berdasarkan ukuran buah hasil pengelompokan dari Balai Penelitian Pohon Buah-buahan Solok yaitu besar, sedang dan kecil.
Penyimpanan : Pada ruangan dengan temperatur 4-6 derajat C buah dapat tetap segar selama 40 hari sedangkan pada 9-12 derajat C tahan sampai 33 hari.

10. ANALISIS EKONOMI BUDIDAYA TANAMAN

10.1. Analisis Usaha Budidaya

Perkiraan analisis budidaya manggis seluas 1 hektar pada populasi 100-125 tanaman untuk inventasi selama 20 tahun. Analisis dilakukan pada tahun 1999 di Jawa Barat.

Biaya produksi tahun ke-0
Bibit stek sambung 125 batang Rp. 1.875.000,-
Pupuk
Pupuk kandang 3 ton @ Rp 150.000,- Rp. 450.000,-
Urea 50 kg @ Rp 1.500,- Rp. 75.000,-
SP-36 25 kg @ Rp. 1.800,- Rp. 45.000,-
KCl 20 kg @ Rp. 1.650,- Rp. 33.000,-
Tanam
Pembuatan lubang tanam 10 HKP @ Rp. 7000,- Rp. 70.000,-
Penanaman 5 HKP @ Rp. 7000,- Rp. 35.000,-
Biaya produksi tahun ke-1 s.d. ke-6
Sewa lahan 6 tahun Rp. 12.000.000,-
Pupuk
Urea 375 kg @ Rp 1.500,- Rp. 562.500,-
SP-36 300 kg @ Rp 1.800,- Rp. 540.000,-
KCl 240 kg @ Rp. 1 650,- Rp. 396.000,-
Pestisida
Insektisida 120 kg @ Rp. 50.000,- Rp. 6.000.000,-
Fungisida 120 liter @ Rp. 65.000,- Rp. 7.800.000,-
Alat
Keranjang 50 buah Rp. 150.000,-
Cangkul 10 buah Rp. 100.000,-
Hand sprayer 2 buah @ Rp 350.000,- Rp. 700.000,-
Tenaga kerja
Penyiangan 60 HKP @ Rp. 7.000,- Rp. 420.000,-
Pemupukan 90 HKP @ Rp. 7.000,- Rp. 630.000,-
Penyemprotan 480 HKP @ Rp. 7.000,- Rp. 3.360.000,-
Panen/pasca panen pertama 50 HKP @ Rp. 7.000,- Rp. 350.000,-
Biaya tak terduga 10% Rp. 3.559.150,-
Biaya produksi tahun ke-7 s.d. ke-20
Sewa lahan selama 14 tahun Rp. 28.000.000,-
Pupuk
Urea 875 kg @ Rp. 1.500,- Rp. 1.312.500,-
TSP 700 kg @ Rp. 3.500,- Rp. 2.450.000,-
KCl 560 kg @ Rp. 1.650,- Rp. 924.000,-
NPK 350 kg @ Rp 2.400,- Rp. 840.000,-
Pupuk kandang 42 ton @ Rp. 150.000,- Rp. 6.300.000,-
Pestisida
Insektisida 140 kg @ Rp. 50.000,- Rp 7.000.000,-
Fungisida 140 liter @ Rp. 65.000,- Rp. 9.100.000,-
Alat
Keranjang 200 buah Rp. 600.000,-
Tenaga kerja
Penyiangan 140 HKP @ Rp 7.000,- Rp. 980.000,-
Pemupukan 210 HKP @ Rp. 7.000,- Rp. 1.470.000,-
Penyemprotan 1.120 HKP @ Rp. 7.000,- Rp. 7.840.000,-
Panen dan pasca panen 10.000 HKP @ Rp. 7.000,- Rp. 70.000.000,-
Biaya tak terduga 10% Rp. 13.436.650,-
Jumlah biaya produksi 20 tahun Rp. 186.953.800,-Rata-rata biaya produksi/tahun Rp. 9.347.690,-
Pendapatan:
Panen perdana tahun ke 6, Hasil rata-rata 30 buah/pohon Rp. 562.500,-
Panen tahun ke 7 Hasil rata-rata 200 buah/pohon Rp. 3.750.000,-
Panen tahun ke 8 Hasil rata-rata 800 buah/pohon Rp. 15.000.000,-
Panen tahun ke 9 Hasil rata-rata 900 buah/pohon Rp. 16.875.000,-
Panen tahun ke 10 Hasil rata-rata 1.500 buah/pohon Rp. 28.125.000,-
Panen tahun ke 11 Hasil rata-rata1.750 buah/pohon Rp 32.812.000,-
Panen tahun ke 12 – 18 Hasil rata-rata 2.000 buah/pohon Rp. 37.500.000 -
Panen tahun ke 19 Hasil rata-rata 1.750 buah/pohon Rp. 10.500.000 -
Panen tahun ke 20 Hasil rata-rata 1.500 buah/pohon Rp. 32.812.000,-
Produksi selama 20 th hasil dari 100 ph 2.243.000 buah Rp. 336.450.000 -
Keuntungan
Keuntungan selama 20 tahun Rp. 149.496.200 -
Keuntungan per tahun Rp. 7.474.810,-
Parameter kelayakan usaha 1. Output/Input rasio = 1,8
Keterangan: HKP hari kerja pria, Keuntungan baru diraih tahun ke 11. Perkiraan tanaman produktif adalah 100 pohon/tahun, Harga jual rata-rata Rp. 60/buah. (tingkat petani, tahun 1999).

10.2. Gambaran Peluang Agribisnis

Masyarakat dunia mengenal manggis sebagai Queen of fruits karena rasanya yang exotic yaitu manis, asam berpadu dengan sedikit sepat. Prospek pengembangan agribisnis manggis sangat cerah meningkat perminat buah ini di luar negeri banyak dan harganya relatif mahal. Taiwan adalah pasar terbesar manggis Indonesia, selama tahun 1994, Taiwan mengimpor manggis Indonesia sebanyak 2.235.177 kg atau 83% dari total ekspor buah Indonesia. Negara lain yang mengimpor manggis adalah a.l. Jepang, Brunei, Hongkong, Arab Saudi, Kuwait, Oman, Belanda, Perancis, Swis, Amerika Serikat. Peluang pasar luar negeri diperkirakan terus meningkat dengan penambahan volume 10,7% per tahun. Harga manggis di pasar tradisional relatif murah karena manggis yang dipasarkan di dalam negeri adalah sisa ekspor, jadi mutunya sudah tidak baik. Jika produsen dapat menghasilkan buah manggis dengan mutu yang merata dan konstan, sudah pasti harga tersebut akan jauh meningkat. Kendala agribisnis manggis adalah umur panen tanaman yang bisa mencapai 6 tahun, sehingga pengembalian modal tidak dapat berlangsung cepat. Karena itu diperlukan para pemodal kuat yang tetap dapat bertahan sampai modal agribisnis manggisnya kembali setelah menunggu 11 tahun sejak tanam.



11. STANDAR PRODUKSI

11.1. Ruang Lingkup

Standar ini meliputi diskripsi,klasifikasi dan standar mutu, cara pengambilan contoh, cara uji, syarat penandaan, cara pengemasan.

11.2. Diskripsi

Standar mutu buah manggis tercantum dalam Standar Nasional Indonesia SNI 01–3211-1992.

11.3. Klasifikasi dan Standar Mutu

Terdiri dari 3 jenis mutu, yaitu mutu super, mutu I, mutu II.

Keseragaman: mutu super=seragam; mutu I=seragam; mutu II=seragam.
Diameter: mutu super>65 mm; mutu I=55–56 mm; mutu II<55 mm.
Tingkat keseragaman: mutu super=segar; mutu I=segar; mutu=II segar.
Warna kulit: mutu super hijau; mutu I=kemerahan s/d merah; mutu II=muda mengkilat
Buah cacat atau busuk (jumlah/jumlah): mutu super=0%; mutu I=0%; mutu II=0%
Tangkai dan atau kelopak: mutu super utuh, mutu I utuh, mutu II utuh
kadar kotoran (b/b): mutu super=0%; mutu I=0%; mutu II=0%
Serangga hidup dan atau mati :mutu super=tidak ada; mutu I=tidak ada; mutu=II tidak ada.
Warna daging buah: mutu super=putih bersih; mutu I=khas manggis putih; mutu II=bersih khas manggis
Untuk pengklasifikasian dilakukan pengujian diantaranya adalah:

a) Penentuan ukur diameter

Ukur setiap panjang garis tengah yang tegak lurus pada tinggi buah manggis segar dari seluruh contoh uji dengan menggunakan alat pengukur diameter yang sesuai. Pisahkan sesuai dengan ketentuan penggolongan yang dinyatakan dalam standar yaitu>65 mm; 55–65 mm; <55 mm.

b) Penentuan buah cacat dan atau busuk pada buah manggis segar.

Hitung jumlah seluruh contoh uji buah segar, amati satu persatu dari buah yang bersangkutan dari secara visual dan organoleptik serta pisahkan buah yang cacat/busuk sesuai dengan jenis cacat dan batasan busuk sebagai berikut:

Buah cacat cuaca dan mekanis yang rusak memar, luka pada kulit dan daging buah akibat tekanan, benturan dan getaran.
Buah cacat fisiologis yaitu buah yang tingkat kematangannya sudah berlanjut.
Buah cacat fisiologis yaitu buah yang tingkat kematangannya sudah berlanjut
Buah cacat karena hama dan penyakit yaitu buah yang sudah tercemar oleh serangga dan pathogen perusak.
Buah dinyatakan busuk apabila daging/kulit buah telah terlihat pembusukan yang dapat diidentifikasikan secara visual.
c) Penentuan kadar kotoran Timbang seluruh contoh uji buah manggis segar, amati secara visual adanya kotoran yaitu semua bahan bukan buah manggis segar seperti tanah, bahan tanaman yang nampak menempel pada buah manggis segar/berada pada kemasan yang tampak secara visual. Pisahkan kotoran yang terdapat pada buah manggis segar dan kemasan, seperti tanah, potongan daun/benda lain yang termasuk kotoran yang menempel pada buah manggis segar dan timbanglah.

d) Penentuan kesegaran

Hitung jumlah seluruh contoh uji buah manggis segar, amati satu persatu buah segar secara visual dan pisahkan buah yang dinyatakan tidak segar yaitu dengan memperhatikan kondisi kulit buah. Hitung jumlah satuan buah yang dinilai kurang segar dan hitung pula presentase jumlah satuan buah yang dinilai kurang segar terhadap jumlah seluruh contoh uji.

e) Penentuan adanya serangga hidup atau mati

Amati secara visual adanya serangga hidup dan mati pada buah dan kemasan.

11.4. Pengambilan Contoh

Suatu partai/lot buah manggis segar terdiri dari maksimum 1.000 kemasan. Contoh diambil secara acak dari jumlah kemasan seperti pada data dibawah ini :

Jumlah kemasan dalam partai/lot 1–5: contoh yang diambil 5.
Jumlah kemasan dalam partai/lot 6–100: contoh yang diambil 7.
Jumlah kemasan dalam partai/lot 101–300: contoh yang diambil 9.
Jumlah kemasan dalam partai/lot 301–500: contoh yang diambil 10.
Jumlah kemasan dalam partai/lot 501–1000 : contoh yang diambil semua.
Dari setiap kemasan yang dipilih secara acak diambil sekurang-kurangnya 3 kg kemudian dicampur. Untuk kemasan dengan berat kurang dari 3 bungkus harus diambil contoh sekurang-kurangnya dari dua kemasan. Dari jumlah buah yang terkumpul kemudian secara acak contoh sekurang-kurangnya 3 kg untuk diuji. Petugas pengambil contoh harus yang memenuhi persyarat, yaitu orang yang telah berpengalaman/telah dilatih terlebih dahulu dan mempunyai ikatan dengan suatu badan hukum.

11.5. Pengemasan

Buah manggis segar dikemas dengan kotak karton baru/keranjang plastik yang kokoh, baik, bersih dan kering, berventilasi, dengan berat bersih setiap kemasan sebesar 2 kg untuk kemasan karton dan 10 kg buat kemasan keranjang plastik. Dan juga dipakai kemasan yang berat berdasarkan kesepakatan antara penjual dan pembeli.

READ MORE >>>