Cara Buat dan Guna Mol Keong Mas - Ayo ada satu pertanyaan nih buat seluruh pembaca blog tani ternak budidaya, Siapa yang tidak tahu keong mas ? hewan golongan moluska ini memang bertubuh lunak dan jalannya sangat pelan, namun dapat sangat merugikan petani. Karena keong mas sangat menggemari bibit padi yang masih ranum. Oleh karena itu maspary di Gerbang Pertanian akan sedikit membahas cara mengolah keong mas sebagai hama ini agar bisa menjadi pupuk organik dan pupuk hayati.
Mengapa tertarik dengan keong mas? kita ketahui jika keongmas seringkali mengkonsumsi tanaman padi muda yang notabene banyak mengandung auksin. Oleh sebab itu bila dibuat MOL admin yakin juga akan mengandung auksin juga. Selain itu bila kita pakai keong mas sebagai MOL atau keperluan yang lain (makanan bebek) tentunya sekaligus juga akan mengendalikan hama keong mas tersebut.
* Bahan MOL keong mas :
- 1 kg keong mas yang masih hidup/ segar
- 1/2 buah maja, jika tidak ada bisa gunakan gula merah 2 ons.
- 2 liter air kelapa
* Cara Membuat MOL keong Mas :
- Keongmas ditumbuk hingga halus lalu masukkan dalam jeligen
- Masukkan buah maja/ gula jawa yang telah dihaluskan
- Masukkan 2 liter air kelapa.
- Kocok-kocok hingga campur
- Buka sebentar setiap pagi tutup jeligennya
Setelah 15 hari siap digunakan
* Cara memakai MOL keong mas :
- Buat pengomposan, campurkan 1 bgian MOL keong mas dengan 5 liter air tawar dan tambahkan 1 ons gula merah. Siramkan pada bahan organik yang akan dibuat kompos.
- Campurkan 1 liter MOL keong mas dalam 1 tangki semprot. Semprotkan pada seluruh bagian tanaman dan anah disekitar perakaran tanaman. Jangan lupa nyemprotnya pagi atau sore hari.
- Untuk semakin menyuburkan tanman, MOL keong mas juga boleh dicampur dengan MOL rebung bambu yang maspary tulis kemarin atau MOL-MOL yang lain.
- Kegunaan dan kandungan MOL keong mas :
MOL keong mas bila diterapkan pada tanaman hortikultura (kacang panjang, tomat, cabe dan sebagainya) akan melebatkan dan memperbesar buahnya.
Menurut info yang admin baca, diduga kandungan MOL keong mas merupakan protein, azotobacter, azospirillium, mikroba pelarut phospat, staphylococcus, pseudomonas, auksin dan enzim.
Semoga petani Indonesia lebih bijaksana dalam menggunakan alam sekitar buat meningkatkan budidayanya.