Pemilihan bibit pada proses budidaya holtikultura menjadi salah satu faktor kesuksesannya. Sehingga proses pembenihan / pembibitan wajib dibutuhkan buat keberhasilan pertanian. Pada komoditas bawang merah pembenihan dapat dilaksanakan dengan 2 cara yaitu membuatnya banyak dengan cara umbi dan pembenihan dengan biji. Dibawah ini merupakan 2 cara pembenihan tersebut.
1. PERBANYAKAN DENGAN UMBI
Pengembangbiakan bawang merah biasanya memakai umbi lapisnya. Buat memperoleh kualitas yang baik mesti diambil dari ukuran sedang , disimpan selama 6-8 bulan. Sumber bibit harus dari tanaman sehat, berumur 60-80 hari, bebas hama dan penyakit.
2. PEMBENIHAN DENGAN BIJI
Bawang merah selain diperbanyak dengan umbi-umbian, juga bisa dibiakkan dengan benih atau biji yang disebut true shallot seed (TSS). Teknologi pembijian bawang merah telah banyak dikembangkan oleh pakar-pakar di dalam negeri.
Demikian pula perusahaan-perusahaan benih di luar negeri mulai banyak memproduksi benih bawang merah, padahal semua dominan mempromosikan benih bawang bombay.
Banyak faktor penyebab yang melatarbelakangi peluang tadi. Tidak banyak orang yang jeli dan bernaluri bisnis. Di samping itu, teknologi budidaya bawang merah di tingkat petani belum membudaya.
Faktor lainnya belum tersedianya benih bawang merah di pasaran, sekalipun belum banyak diketahui masyarakat petani.
Keunggulan perbanyakan bawang merah dengan biji, selain bisa menekan biaya pengadaan bibit, juga mudah didistribusian antar tempat atau antar daerah, bahkan antar negara tanpa menuntut tambahan biaya penynpanan gudang.
Selain itu bibit bawang merah pada umumnya bebas dari virus atau penyakit berbahaya lainnya. Sementara kelemahannya ialah tanaman bawang merah yang berasal dari biji sering terjadi pemecahan sifat dan harus disemai dulu selma 5-6 minggu.
Tentu saja teknologi pembibitan bagi petani bawang merah yang umumnya di dataran rendah belum terbiasa.
Sebetulnya teknologi pembibitan dan budidaya bawang merah dari biji sudah banyak diteliti oleh balai penelitian sayuran lembang. Benih disemai dulu pada bedengan bersungkup plastik bening seperti menyemai benih kubis atau sayuran dataran tinggi lainnya.
Pada umur 5-7 minggu sejak disemai, bibit dicabut untuk segera dipotong sebgaian daun-daunnya dan akar dibersihkan, kemudian direndam dulu dalam larutan fungisida.
Penanaman bibit bawang merah di kebun membutuhkan teknologi spesifik, yaitu jarak tanam rapat 10 x 10 cm atau 5 x 10 cm. Budidaya bawang merah dari biji umumnya menghasilkan umbi tunggal, sehingga jarak tanamnya harus rapat.
Jika populasi per hektar dari bibit umbi mencapai 250.000 tanaman (jarak 20 x 20 cm) dengan produksi 20-25 ton, maka perbanyakan biji pun pada jarak tanam 10 x 10 cm atau populasi sekitar 1 juta tanaman dapat menghasilkan umbi dalam volume yang sama.
Prospek market dari umbi bawang merah tunggal berkualitas prima, yakni bentuknya bulat dan berukuran besar, warna kulit umbinya merah menarik dan serta rasanya pedas, ternyata makin diminati konsumen dalam dan luar negeri.